DUMAI– Sebagai bentuk dukungan dan dorongan kepada masyarakat, kali ini
Perusahaan PT Pertamina RU II Dumai
kembali menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan
) Bukit Mekar Kelurahan Bukit Datuk
Kecamatan Dumai Selatan, Kamis (11/04).
Manager Pertamina RU II Dumai, Nandang Kurnaedi, langsung
memberikan bantuan tersebut kepada Ketua Gapoktan, Nasib. Dalam acara itu
dihadiri Walikota Dumai Zulkifli As, Sekcam Dumai Selatan , Lurah Bukit Datuk,
siswa dan jajaran Pertamina RU II Dumai.
Nandang Kurnaedi mengatakan bantuan ini sebagai bentuk
perhatian Pertamina kepada Gapoktan Bukit Mekar yang telah berhasil
memanfaatkan lahan tidur Pertamina menjadi lahan yang bermanfaat bahkan berkontirbusi bagi masyarakat dari berbagai bidang seperti
pertanian , lele dan sebagainya.
” Lahan produktif adalah lahan tidur yang manfaatnya
dapat membangkitkan ekonomi para
Gapoktan disini ,saya apresiasi Gapoktan
Bukit Mekar dengan memanfaatkan luas lahan
lebih kurang 15 Hektare .” ujarnya.
Kali ini, Pertamina RU II resmikan program yang merupakan
sarana untuk mengakomodasi minat warga khususnya Kelurahan Bukit Datuk dalam
bercocok tanam dan budidaya ikan.
“Program pemberdayaan yang kami laksanakan menggandeng
Kelompok Tani Binaan Bukit Mekar ini telah dijalankan sejak 2016. Tiap tahunnya
kami rumuskan pula tema program yang berbeda-beda sebagai upaya memperkaya
pengetahuan para anggota kelompok di bidang pertanian dan perikanan”, kata
Nandang.
Nandang menjelaskan program ini diawali dengan tema zero
waste farming dengan bentuk kegiatan bercocok tanam yang dilanjutkan dengan
pemanfaatan limbah pertanian menjadi kompos menggunakan dekomposter. Pada tahun
kedua, Pertamina RU II dan Kelompok Tani Bukit Mekar mulai mengembangkan
program pertanian yang terintegrasi dengan perikanan melalui budi daya ikan
lele. Aspek integrasi terletak pada sumber air penyiraman tani yang diambil
dari kolam ikan lele.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2018 mulai
diimplementasikan teknik pertanian semi modern dengan penyiraman menggunakan
sprinkler dan juga pertanian hidroponik.
“Pada setiap program TJSL yang dijalankan, kami pun
telah merumuskan roadmap dengan harapan program dapat memberikan manfaat yang
optimal bagi masyarakat. Di tahun 2019 ini, program yang kami jalankan bersama
dengan Kelompok Tani Bukit Mekar adalah pembentukan Kampung Eduwisata Pertanian
Hortikultura dan Perikanan Terpadu”, ungkap Nandang.
Lebih lanjut dijelaskan salah satu wahana yang dapat
dinikmati warga masyarakat di bakal lokasi eduwisata ini adalah kolam pancing.
Sembari menunggu rampungnya kawasan Eduwisata, masyarakat umum dapat mulai
datang ke kawasan yang berlokasi di belakang MAN 1 RT 01 Kelurahan Bukit Datuk
untuk menyalurkan hobi memancing yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan
kelompok tani melalui biaya memancing dan belanja di kantin yang dikelola
kelompok.
“Kami apresiasi semangat anggota kelompok dalam
mensukseskan program ini. Harapannya, setelah nanti diresmikan Kawasan
Eduwisata ini dapat menjadi alternatif kegiatan positif masyarakat khususnya
pelajar dan keluarga,” tambah Nandang.
Bahkan rencananya para gapoktan akan diberi pelatihan atau
pembinaan untuk memantapkan pengelolaan lahan ini.
Sementara Walikota Dumai Zulkifli As berencana lahan milik
pertamina yang dikelola oleh gapoktan
Bukit Mekar akan dijadikan salahsatu
Destinasi wisata kota Dumai ,dimana masyarakat bisa berkunjung ke sini
menikmati hasil pertanian atau melihat lihat pertanian disini.
Untuk perencanaan tentu harus dilakukan secara bertahap,
semoga saja Pertamina terus memberi perhatian kepada Gapoktan Bukit Mekar untuk
pengembangan mengingat keterbatasan dana yang dimiliki oleh Pemerintah.
Ditemui pada kesempatan yang sama Nasib (46 tahun) Ketua
Kelompok Tani Bukit Mekar menyatakan ide pembuatan kolam pancing ini sendiri
merupakan hasil diskusi Pertamina dan kelompok tani mengingat masih minimnya
lokasi wisata pancing yang terdapat di kota Dumai. Dengan kolam berukuran 15 M
x 35 M dengan kedalaman 1.5 M, Nasib meyakini akan banyak penggiat kegiatan
pancing yang akan tertarik hadir untuk memancing Nila, Patin atau Gurame di
kolam yang dikelola kelompok yang memiliki anggota 15 orang ini.
“Alhamdulillah sampai saat ini kami bisa dapat uang
tambahan untuk keperluan sehari-hari. Bahkan kolam ikan lele pernah waktu itu
panen sampai 200 kilo. Semoga kolam ikan ini pun bisa ramai pengunjung,” kata
Nasib.(alwi/Diskominfo).